Implemetasi “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan” di HMPS Prodi Pendidikan Kimia

Buku 100 Years of Nobel Prize (2005) mengungkapkan 65,4% (423) pemenang Hadiah Nobel periode 1901-2000 adalah penganut Kristen. Secara lebih rinci dipaparkan bahwa pemeluk Kristen memenangkan 78,3% Hadiah Nobel bidang Perdamaian, 72,5% memenangkan 65,3% Hadiah Nobel bidang Kimia, 62% bidang Fisika, 62% bidang Kedokteran, 4% dalam bidang Ekonomi dan 49,5% bidang Sastra.

Ibadah2Jika orang Kristen yang mencakup 31,5 % populasi dunia memenangkan 65.4% Hadiah Nobel, berarti terdapat +207% signifikansi. Sedangkan kalangan ateis, agnostik dan yang tidak menganut agama yang meliputi 16% penduduk dunia memenangkan hanya 10.5% Hadiah Nobel (-65%). Data ini menunjukkan klaim kaum ateis, bahwa pengakuan terhadap keberadaan Tuhan menghambat  pengembangan ilmu pengetahuan, tidak berdasar dan salah besar. Sebaliknya, statistik pemenang Hadiah Nobel tersebut membuktikan kebenaran “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan …” (Amsal 1:7).

Dilandasi oleh keyakinan itu, HMPS Pendidikan Kimia FKIP UKI menetapkan kegiatan ibadah bulanan sebagai salah satu program Komisi Humas (Bidang 4). “Dalam kegiatan ibadah bulanan ini, para dosen dan mahasiswa bersekutu dan mengembangkan pelyanan kepada Tuhan dan sesama. Ibadah yang dilakukan setiap Jumat ketiga ini melengkapi ibadah seluruh sivitas akademika UKI yang dilakukan setiap Jumat kedua,” papar Ratih Monica Sitorus, koordinator Bidang 4 HMPS Pendidikan Kimia.

“Secara bergantian, kami bertugas menjadi liturgos, pembawa sharing firman Tuhan dan pelayan music. Selain untuk membangun silahturami dan keakraban, ibadah bulanan kami gunakan sebagai kesempatan untuk berbagi pemahaman dan pengalaman tentang penyertaan dan kebaikan Tuhan dalam kehidupan kami, termasuk dalam perkuliahan yang kami tempuh,” imbuh Ratih.

Ibadah5Ibu Leony Sanga Lamsari M.Pd., yang dipercaya sebagai Pembina HMPS Pendidikan Kimia FKIP UKI mengungkapkan bahwa kegiatan ibadah bulanan ini sangat didukung oleh pihak program studi, fakultas maupun universitas. “Sebagai mahasiswa dan akademisi di perguruan tinggi Kristen, kami meyakini ‘Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan’, Dalam kehidupan sebagai warga kampus sangat perlu bagi kami untuk menjadikan takut akan Tuhan, dalam pengertian menghormati dan mengakui kedaulatanNya, merupakan dasar atau langkah awal setiap pembelajaran dan pengembangan ilmu pengetahuan. Dengan demikian, apapun peran kami, baik sebagai dosen atau mahasiswa, kami selalu diingatkan untuk melakukan semua aktivitas untuk kemuliaan Tuhan,” imbuh Bu Leony.

Sebagaimana lazimnya setiap ibadah, pengurus HMPS tidak memberlakukan keikutsertaan dalam ibadah bulanan ini wajib diikuti. Namun, dosen dan mahasiswa pemeluk Kristen selalu berupaya maksimal untuk menghadirinya. “Hanya teman-teman atau Bapak dan Ibu dosen yang berhalangan karena sedang bertugas di luar kampus yang biasanya tidak ikut beribadah,” lanjut Ratih.

Salut kepada Pendidikan Kimia FKIP UKI. Dengan pola pembinaan kemahasiswaan seperti ini, tidak mengherankan jika prodi ini tumbuh dan berkembang sebagai penghasil mahasiswa dan alumni sarat prestasi.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Blog di WordPress.com.

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: