Online Learning: Untuk Gagah-Gagahan, atau Karena Kebutuhan?

PP

[Jakarta, VoE of FKIP UKI] Laporan ini adalah bagian kedua dari hasil wawancara Redaksi VoE dengan Bapak Parlindungan Pardede, Dekan FKIP UKI, yang dilakukan dalam rangka menyambut Peringatan Hari  Pendidikan Nasional, 2 Mei 2018. Bagian pertama wawancara pada 30 April 2018 itu, yang berfokus pada peran teknologi di dunia pendidikan di Abad-21, telah kami publikasikan dengan judul Teknologi akan Rampas Profesi Guru dan Dosen? Bagian kedua ini berfokus pada hakikat dan manfaat penggunaan teknologi dalam pembelajaran, yang lebih dikenal dengan pembelajaran Online Learning.

Redaksi VoE FKIP UKI (VoE): Pengertian Online Learning (OL) masih belum jelas bagi banyak kalangan. Mohon pencerahan, Pak.

Parlindungan Pardede (PP): Online Learning (OL) pada dasarnya merupakan pembelajaran yang peralatan, materi dan prosesnya berbasis jaringan internet. Dalam OL, materi, rencana aktivitas, dan evaluasi pembelajaran disiapkan oleh guru/dosen dan diakses serta dikerjakan oleh siswa/mahasiswa melalui internet. Interaksi dan diskusi (antara siswa dengan guru maupun antara siswa dengan siswa lain), juga berlangsung melalui intenet.

VoE: Pada saat ini juga bermunculan istilah e-learning, web-based learning, blended learning, hybrid learning, distance learning, dan MOOCs. Apakah semua istilah itu mengacu pada hal yang sama atau berbeda?

PP: Terminologi e-learning pada awalnya mengacu pada pembelajaran berbasis komputer. Materi dan proses pembelajaran dimasukkan dan diakses melalui CD-ROM. Tapi sekarang e-learning telah menggunakan internet sebagai basis. Jadi, e-learning pada hakikatnya identik dengan OL.

OL2Dilihat dari kata-kata pembentuknya, web-based learning (WBL) mengacu pada pembelajaran berbasis jaringan internet. Jadi, WBL sama saja dengan OL atau e-learning.

Blended learning dan hybrid learning mengacu pada pendekatan pembelajaran yang sama, yakni yang memadukan pembelajaran konvensional (tatap muka) dengan pembelajaran onlineBlended learning atau hybrid learning dilakukan dengan cara merancang sesi perkuliahan tertentu secara online dan sesi lainnya secara tatap muka.

MOOCs (Massive Open Online Courses) yang dalam Bahasa Indonesia dikenal sebagai MPDTM (Materi Pembelajaran Daring Terbuka dan Masif) mengacu pada pembelajaran online gratis namun tanpa diberi bobot kredit yang bisa diikuti oleh siapa saja dan tanpa persyaratan apapun. Berbagai universitas, misalnya memfasilitasi MOOCs bentuk video, artikel, slide power-poin, dan modul tentang topik tertentu. Karena dipublikasikan secara online dan terbuka, materi-materi itu dapat diakses oleh siapa saja dan kapan saja. Sebagian materi itu ada yang berbentuk pembelajaran singkat (kursus) yang pada awalnya gratis. Namun karena tingginya animo masyarakat untuk memperoleh sertifikat setelah menyelesaikan kursus tertentu, berbagai institusi saat ini menawarkan pembelajaran dengan biaya tertentu.

Distance learning, dalam Bahasa Indonesia dikenal sebagai “Pembelajaran Jarak Jauh” (PJJ), mengacu pada pembelajaran yang dilakukan oleh siswa/mahasiswa secara mandiri tanpa interaksi dengan guru/dosen maupun dengan sesama siswa/mahasiswa. Pada awalnya, materi, aktivitas, dan evaluasi pembelajaran distance learning dipaketkan dalam teks (modul) dan rekaman audio atau video. Tapi sekarang penyampaian materi dan interaksi dilakukan juga melalui webinars, teleconferences, maupun email. Jadi, distance learning juga menerapkan prinsip OL. Perlu ditekankan bahwa Pemerintah kita sekarang sedang menggalakkan program distance learning atau PJJ) yang menerapkan prinsip OL. Program itu dikenal dengan istilah SPADA (Sistem Pembelajaran Dalam Jaringan).

VoE: Bapak mengatakan Pemerintah kita sudah mendorong program berbasis OL, yang disebut SPADA (Sistem Pembelajaran Dalam Jaringan). Mohon penjelasan lebih lanjut, Pak.

PP: Sebagai negara kepulauan faktor geografis menjadi kendala tersendiri bagi banyak warga negara kita untuk memperoleh pendidikan tinggi berkualitas. Oleh karena itu, melalui Kemenristek Dikti, Pemerintah RI memutuskan untuk meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi melalui penerapan SPADA. Dengan demikian, mahasiswa yang tinggal di Papua, misalnya, tidak perlu datang ke Yogyakarta untuk mengikuti perkuliahan yang diselenggarakan kampus di Yogyakarta. Mereka cukup mengikuti perkuliahan dalam jaringan. Jika APK pendidikan tinggi dengan model pembelajaran konvensional hanya meningkat 0,5% setiap tahun, dengan menerapkan SPADA diharapkan APK meningkat menjadi 2% per tahun.

VoE: Ternyata penerapan OL itu membuka kesempatan luar biasa bagi masyarakat untuk memperoleh pembelajaran, ya, Pak. Tapi, selain pemberian akses yang sangat luas kepada masyarakat, apakah OL menawarkan manfaat lain?

PP: OL bisa diselenggarakan secara synchronous atau asynchronous. Jika dilakukan secara synchronous, mahasiswa dan dosen berinteraksi melalui internet pada waktu yang bersamaan. Kegiatan pembelajaran bisa berupa teleconference maupun interaksi melalui skype. Sedangkan dalam pembelajaran asynchronous interaksi berlangsung dalam waktu yang berbeda. Biasanya dosen mengupload rekaman video, modul, tugas, kasus, atau tes yang dapat diakses mahasiswa untuk dipelajari atau dikerjakan kapanpun, asalkan tidak melewati tenggat waktu yang ditentukan. Dengan demikian OL sangat sesuai bagi mahasiswa yang memerlukan waktu belajar yang fleksibel. Mahasiswa yang bekerja di pagi hingga sore hari, misalnya, dapat melakukan perkuliahan di malam hari.

VoE: Selain fleksibilitas waktu, apakah masih ada manfaat lain yang bisa diperoleh dari OL?

PP: Penerapan OL memungkinkan bagi guru/dosen menghemat waktu. Anda tentu tahu tugas mengajar itu melibatkan banyak pekerjaan. Memutakhirkan materi pembelajaran, menyiapkan media yang sesuai, memeriksa kertas kerja, membuat penilaian, mendokumentasikan kemajuan siswa/mahasiswa, memberikan pelayanan khusus kepada siswa/mahasiswa tertentu dan banyak lagi. Fasilitas teknologi informasi dan komunikasi yang digunakan dalam OL dapat digunakan untuk membantu, bahkan menggantikan pelaksanaan sebagian dari tugas-tugas itu. Sebagai contoh, karena tersedia dalam bentuk soft copy, modul pembelajaran dapat direvisi dengan mudah sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, soal-soal quiz dapat didisain agar pemberian skornya dilakukan secara otomatis oleh teknologi dan hasilnya terdokumentasi dalam bentuk daftar skor. Contoh lain, melalui fasilitas Google Share, dosen bisa langsung memberi masukan (feedbacks) terhadap tugas-tugas tertulis mahasiswa yang dibuat dalam format Google Docs.

VoE: Jadi, OL tidak hanya meningkatkan kesempatan bagi masyarakat dan memberikan waktu kuliah yang fleksibel, tapi juga memudahkan pekerjaan dan menghemat waktu guru/dosen?

PP: Sebenarnya masih ada ada berbagai manfaat lain. Misalnya, implementasi OL secara otomatis mengembangkan keterampilan siswa/mahasiswa menggunakan sarana teknologi yang akan menjadi gaya hidup di Abad 21 ini. Satu lagi manfaat yang paling penting adalah fakta bahwa sarana OL memberi kesempatan untuk meningkatkan keterlibatan siswa/mahasiswa dalam pembelajaran.

VoE: Wah…, jika OL bisa digunakan untuk meningkatkan keterlibatan siswa/mahasiswa, itu sangat luar biasa! Yang kami dengar, salah satu kendala utama dalam pembelajaran adalah minimnya partisipasi siswa/mahasiswa. Penyebabnya, siswa/mahasiswa merasa tidak tertarik atau bosan. Bapak bisa menjelaskan lebih rinci, bagaimana OL bisa digunakan untuk meningkatkan keterlibatan siswa/mahasiswa?

PP: Meningkatkan keterlibatan siswa/mahasiswa melalui OL dapat digambarkan dengan mudah dalam praktik Blended Learning (BL) yang dihubungkan dengan implementasi konsep taksonomi Bloom.

Menurut konsep Bloom, setiap proses pembelajaran merupakan aktivitas memproses informasi dengan menggunakan enam tingkat keterampilan berpikir, mulai dari level terrendah (paling mudah) hingga tertinggi (paling sulit), yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan berkreasi.

Bloom's Tax“Mengingat” dan “memahami” merupakan keterampilan berpikir paling mudah. Dalam BL, mahasiswa difasilitasi untuk melakukannya secara mandiri. Sebagai contoh, dalam perkuliahan awal “Menulis Esei”, melalui kelas OL yang digunakan, dosen mengupload modul “Pengenalan Terhadap Esei”. Modul ini dapat dilengkapi dengan slide powerpoint atau video yang membantu mahasiswa menguasai (mengingat) materi tersebut secara mandiri melalui sesi perkuliahan online. Jangan lupa, internet menyediakan banyak sekali materi tentang “Pengenalan Terhadap Esei” yang dapat diakses mahasiswa untuk memperluas memperdalam pengetahuannya.

Masih secara online, mahasiswa kemudian diminta mengerjakan quiz atau latihan tertentu untuk melihat tingkat pemahamannya. Jika si mahasiswa belum mampu mencapai tingkat pemahaman yang dipersyaratkan, dia bisa mengulangi tahap menguasai (mengingat) lalu kemudian kembali mengerjakan quiz atau latihan.

Perkuliahan berikutnya dilakukan di kelas (tatap muka), dengan kegiatan diskusi kelompok yang dirancang agar mahasiswa menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya untuk mengidentifikasi ciri dan unsur-unsur esai. Perkuliahan berikut, masih dalam bentuk tatap muka, dapat berupa kerja kelompok yang dirancang untuk menganalisis dan mengevaluasi bagian-bagian dari beberapa contoh esei. Perkuliahan tatap muka berikutnya dilakukan berupa kerja kelompok untuk membuat (berkreasi) bagian-bagian esei sendiri, sesuai dengan hasil pembelajaran sebelumnya. Pada saat ini, dosen bertugas memberi masukan yang dibutuhkan setiap kelompok. Perkuliahan selanjutnya bisa dilakukan secara online, dan mahasiswa diminta membuat bagian-bagian esei secara mandiri. Setelah itu, baik dosen maupun sesama mahasiswa memberikan masukan (feedback) untuk meningkatkan kualitas pekerjaan mandiri tersebut.

VoE: Luar biasa, Pak. Dengan pendekatan pembelajaran seperti itu, mahasiswa benar-benar terlibat dan mendayagunakan serta mengembangkan semua tingkatan keterampilan berpikirnya. Selain memahami konsep atau pengetahuan, mahasiswa juga mengembangkan kemahiran berkomunikasi dan bekerjasama melalui penugasan berkelompok. Bahkan mereka juga terampil berkreasi.

PP: Betul sekali! Selain ranah kognitif, pembelajaran online juga membuat ranah afektif dan psikomotorik mahasiswa berkembang. Mereka tidak hanya mengetahui konsep, tetapi juga mengembangkan semua tingkat keterampilan berpikir, keterampilan berkolaborasi, dan kemampuan berinovasi (berkreasi).

VoE: Jika manfaat penerapan OL begitu luar biasa, mengapa, ya, Pak, masih ada pihak tertentu yang beranggapan bahwa implementasi model pembelajaran ini hanya tindakat mengikuti arus, bahkan ada yang menyebutnya sekedar gagah-gagahan?

PP: Saya kira hal itu timbul karena kurangnya pemahaman. Penyebab lainnya bisa saja dilatarbelakangi oleh keengganan berubah, alias ketakutan meninggalkan zona nyaman. Padahal, jika dicermati, implementasi pembelajaran online itu merupakan kebutuhan, bukan sekedar ikut arus atau gagah-gagahan.

 

Sumber Gambar

Online Learning: https://www.icslearn.co.uk/blog/posts/2015/december/ new-year-new-challenges-study-online-in-2016/

Bloom’s Taxonomy: https://linkinglearningoutcomestoassessments. wordpress.com/bloomstaxonomy/

32 respons untuk ‘Online Learning: Untuk Gagah-Gagahan, atau Karena Kebutuhan?

Add yours

  1. Well I get the point now.
    E-learning, online learning, SPADA, and other terms are the actualization of the today’s globally-needed teaching approach, and blended learning is characterized as one of its units of methods.

    My personal reflection, aside from the previous notion and function of online learning narrated, goes to the the educators’ preparation, professionalism, cognitive knowledge (as it will show to the public), and technological literacy. These are totally obliged.

    Disukai oleh 3 orang

    1. What a good blog 😍. My name is Hanaa,maybe all of you can see our final project video :). This project tell us to express our happiness. Sir Saniago Dakhi is my lecturer. bloghttp://etspuki2017.blogspot.com/

      Suka

  2. Online learning is a good way to learn. It is more sophisticated, although it’s not the main reason of this kind of learning. We live in an era where almost every thing is easier to do with internet. With this kind of facility, it’s better for us to exploit it. I’ve experienced using Edmodo, it’s easy. We will be notified when there is an assignment. It’s good for me, personally, since I’m a forgetful person hehe there is a reminder when we’re not finishing our assignment. There are lots of benefits of online learning, one of them is the practicality. I, myself, agree of what Mr. Pardede has said😊

    Disukai oleh 1 orang

  3. Reblogged this on SANIAGO DAKHI and commented:
    Well I get the point now.
    E-learning, online learning, SPADA, and other terms are the actualization of the today’s globally-needed teaching approach, and blended learning is characterized as one of its units of methods.

    My personal reflection, aside from the previous notion and function of online learning narrated, goes to the the educators’ preparation, professionalism, cognitive knowledge (as it will show to the public), and technological literacy. These are totally obliged.

    Suka

  4. Dear All, saya rasa pembelajaran online bagus untuk semua mahasiswa, yang saya takutkan di kendala jaringan internet.
    Because semua mahasiswa memiliki jaringan internet yang baik, ini bukan alasan tapi ini yang saya takutkan

    Disukai oleh 4 orang

  5. I think OL or Online Learning its good to do it, there is many benefit in there. It can be use to child until adult. Moreover, it can improve your skill in technology in this era. My name is Amenda. I’m a student in ETSP batch 17, This Online Learning have done in my class with our lecturer, Sir Saniago Dakhi in subject Integrated Skill II for our last term project.

    This is our product, hope you all enyoy it 😉
    http://etspuki2017.blogspot.com/

    Disukai oleh 1 orang

  6. online learning helps me as a student to do my assignment. I can study every day and every time. online learning is perfect for an era where many people use the internet. Online learning is great. My name is Menik. I’m a student in ETSP batch 17, in my class Online Learning have done with our lecturer, Mr.Saniago Dakhi in subject Integrated Skill II.

    You can see our last term project. Hope you enjoy it 🙂
    http://etspuki2017.blogspot.com/

    Suka

  7. Hello i’m Angel Panjaitan from ETSP 2017! I’m so enthusiasm to try OL!!! Hopefully OL will be done in my class next semester with my lecturer Saniago Dakhi. And i’am sure this is very useful for all student and all student need it.

    Suka

  8. I cannot wait to use online learning. Hopefully with the existence of online learning more and more people who are educate because with online learning they do not worry anymore thinking distance, so online learning also save cost. Good job!
    Thank you.

    Suka

  9. Menurut saya OL adalah sebuah program yang bagus jika akan di terapkan, tetapi mungkin itu akan mengurangi jumlah tatap muka antara dosen dengan mahasiswanya. Tapi saya setuju jika OL akan di terapkan

    Suka

  10. Online Learning is good way to learn cause its so effective, this makes the students grow, and able to think creatively. The application of Online Learning can open up tremendous oppurtunities for people to gain learning wherever and wherever, not only that, Online Learning can also facilitate the work and save the time of lecturers or teachers. This can work well because lecturers and students can interact through the internet at the same time. This is my opinion, Thank you.
    _etsp2017_

    Disukai oleh 1 orang

  11. Saya rasa Online Learning sangat bagus di terapkan di jenjang Perguruan Tinggi karena memilik banyak manfaat seperti dengan mudah mengakses materi-materi yang diberikan oleh dosen-dosen ( seperti menggunakan Edmodo) dan mampu bersaing secara sehat dan ada bekal untuk kedepannya, namun disamping itu menurut saya dengan di terapkannya OL para mahasiswa jarang tatap muka dengan dosen-dosen karena hanya via skype or etc dan bagaimana dengan mahasiswa yang tidak ahli dalam menggunakan OL atau mengalami kesulitan untuk mengakses materi tersebut? Dan bagaimana dengan mahasiswa yang tidak memiliki alat teknologi yang canggih dan jaringan yang baik? 🙂

    Disukai oleh 2 orang

  12. menurut saya OL itu bagus apa lagi dizaman sekarang. mahasiswa membutuhkannya. dan menurut saya juga OL sangat berguna apa lagi dimasa yang akan datang dan juga lebih praktis dan mudah untuk digunakan. saya Natasya Naomi Rosalinda ETSP 2017 dengan mata kuliah Integrated English Skills II dengan dosen pengampu Sir Saniago Dakhi.

    dan inilah project kami. semoga teman-teman dan kalian semua suka dengan project kami. terima kasih.
    http://etspuki2017.blogspot.com/

    Suka

  13. I think the existence of online learning is a positive impact for students. in addition to facilitate in learning, this kind of facility makes students more independent and can develop in his psychomotor, because every student can exploit in the knowledge he has

    and Sir Saniago Dakhi are our lecturers who have successfully taught us in the field of Integrated Skills II

    This is our product, hope you all enyoy it

    http://etspuki2017.blogspot.com/

    Suka

  14. I think OL or Online Learning is good to do it, there are many benefits there. And even we can also access wherever we are. In addition, this program can improve our skills in accessing technology. So, we not only use technology for pleasure alone, but we can use technology for the necessities of life.
    In integrated English Skill-II we have started using edmodo for online learning. Mrs Asri Purnamasari has applied it in our class (ETSP batch 17). With the edmodo can facilitate us to get the material to be learned or repeat the material that has been studied previously. So, I support what Mr. Parlin Pardede said 😊😇

    Suka

  15. learning system in online learning makes it easier for teachers or lecturers to access the material through online learning to the students such as the use of edmodo applications

    Suka

  16. Wawww! What a brilian topic!! Talk about OL or Online Learning, i think it’s good for me as a student college, it can help me about doing my task, and it can improve my skills in technology. So many benefits and useful for me as a student college.
    I’m Deassy Wisudawati from ETSP’17, and Mr. Saniago Dakhi as my lecturer, have done doing this Online Learning in subject Integrated English Skills II. And in my class, we are doing some project.

    Wanna know more ’bout that?
    Let’s open this link
    http://etspuki2017.blogspot.com/
    Okay, hope you guys enjoy it!
    Thankyouu!

    Disukai oleh 1 orang

  17. What a great article!!!
    Exactly we need OL in this era, because we can do it everytime and everywhere. So it will be good for the time efficiency. In our class, we did OL sometime, and it is easier to do our assignment via OL. and also I’m the one who ever join Online Course, and until now I’m still doing it, I feel the benefits. OL won’t be the obstacle for our learning.
    But, one thing should be improved here is maybe the Internet Connectivity which is really important for OL. So maybe It’s a good thing if there will be a good Wifi distribution hehehhee 😁😁😁

    Disukai oleh 1 orang

  18. wow i think the topic of this blog is very interesting. It’s about OL ( Online Learning), and i think as a student, OL has many benefit, and it’s very helpful.
    I am Monalisa Aritonang from ETSP’17, and we have done this project with our lecturer Mr. Saniago Dakhi, in subject Integrated English Skills II.

    We have our project. You can see our project in this link.
    https://etspuki2017.blogspot.com/

    Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Blog di WordPress.com.

Atas ↑