Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Tempa Mahasiswa sebagai Produser Ilmu Pengetahuan, bukan Konsumer

[Jakarta, VoE FKIP UKI] “Pembelajaran tardisional, yang memperlakukan mahasiswa sebagai obyek penerima informasi dari dosen, sudah tidak relevan. Kehidupan di Abad-21, yang ditandai dengan perubahan-perubahan cepat sebagai akibat kemajuan teknologi, menuntut keterampilan berpikir kritis dan kreatif (agar dapat memecahkan masalah) serta kompeten berkomunikasi, beradaptasi dan  berkolaborasi. Yang dapat mengembangkan semua itu adalah pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student-centered learning/SCL),” Parlindungan Pardede, yang saat ini dipercaya sebagai Dekan FKIP UKI, memberi penjelasan tentang penyelenggaraan “Students’ Works Exhibition.”

“Diimplementasikan dengan metode pembelajaran berbasis penyelidikan, masalah, penemuan, pembelajaran dalam kelompok kecil, dan pembelajaran berbasis proyek, mahasiswa diarahkan tidak hanya sebagai konsumer yang sekedar menerima dan menghapal informasi. Di FKIP UKI, mahasiswa didorong menjadi produser. Mereka merekonstruksi pengetahuan baru dari informasi yang mereka cari dan temukan sesuai dengan topik perkuliahan. Pengetahuan baru itu kemudian direkonstruksi, lalu digunakan untuk membuat proyek-proyek. Produk-produk dari proyek itulah yang diterima sebagai salah satu bukti penguasaan pengetahuan dan keterampilan ,” imbuh Pak Dekan yang akrab dipanggil Pak Parlin ini.

Exhbtn 16-2

“Students’ Works Exhibition” yang berlangsung pada Selasa, 21 Juni 2016 di Aula, Lt. 3 Kampus Cawang UKI merupakan ajang “pameran” karya-karya mahasiswa yang dihasilkan dalam mengikuti perkuliahan selama setahun sebelumnya di Program Studi pendidikan Bahasa Inggris FKIP UKI. Bentuk karya yang dipamerkan sangat beragam, tergantung konten dan tujuan Mata Kuliah yang mendasari pembuatan karya itu.

Pengunjung pameran cukup ramai dan datang dari berbagai kalangan. Tiga orang mahasiswi yang berdiri di pintu depan aula untuk menyambut kedatangan tamu cukup sibuk. Sebagian dari tamu yang hadir adalah orang tua atau wali mahasiswa, siswa/siswi SMA berbagai SMA di Jakarta, dan mahasiswa serta dosen dari program studi- program studi lain di FKIP.

Exhbtn 16-3

“Sebagian karya yang dipamerkan adalah hasil kerja individu, sebagian lagi merupakan hasil kerja kelompok,” Susan, mahasiswa semester 4 yang bertugas menjaga stand angkatannya menjelaskan. “Poster yang menjelaskan teknik pembuatan slide powerpoint secara efektif ini, misalnya, adalah hasil karya individual. Sedangkan terjemahan kumpulan cerita pendek dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia ini adalah kompilasi dari hasil kerja 5 kelompok dalam Mata Kuliah Translation. Dalam kumpulan cerita ini terdapat 10 terjemahan cerita, setiap kelompok kerja menerjemahkan 2 cerita,” Susan memberi penjelasan dengan sangat baik.

Di stand Semester 6, berbagai buku, kumpulan puisi, tumpukan novel, dan kepingan VCD di tata dengan apik di atas sebuah meja besar. Di dinding pembatas stand juga dipajang beberapa poster dan sketsa bernuansa bahasa Inggris. “Semua produk yang ditampilkan adalah hasil karya mahasiswa selama mengikuti perkuliahan dalam dua semester terakhir,” kata Pak Hendrikus Male, M.Hum., salah satu dosen pembimbing dalam acara ini. “Semua mahasiswa berperan serta dan bergabung dengan kelompok angkatannya. Itu sebabnya terdapat 4 stand di exhibition ini, satu stand untuk satu angkatan,”lanjut Pak Male.

Dari hasil evaluasi, Students’ Works Exhibition ini memberi banyak dampak positif, khususnya di kalangan mahasiswa. Pengalaman mengikuti exhibition sebelumnya memotivasi para mahasiswa untuk lebih tekun di kelas-kelas perkuliahan dan sekaligis berupaya lebih kreatif agar hasil karya yang ditugaskan dalam perkuliahan dapat berkualitas baik, dan secara otomatis tampil menjadi karya yang bagus di  exhibition berikut. Untuk menghasilkan karya yang lebih baik membuat mahasiswa lebih giat belajar dan berkreasi. Mareka juga semakin intensif bekerjasama dengan sesama mahasiswa. Komunikasi dengan dosen, baik secara tatap muka maupun media komunikasi semakin intensif. “Oleh karena itu, Students’ Works Exhibition kita rencanakan untuk dilakukan rutin setiap tahun,” tandas Horas Hutabarat, M.Hum., yang saat ini dipercaya menjabat sebagai Kaprodi Program Studi pendidikan Bahasa Inggris FKIP UKI.

Exhb16-1

15 respons untuk ‘Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Tempa Mahasiswa sebagai Produser Ilmu Pengetahuan, bukan Konsumer

Add yours

  1. This activity was so great! It made the creativity of each students in every batch increasing. Beside presenting the projects that have been done in the previous and recent semester, the students also made a stand consisted the projects and decoration which very interesting. This kind of activity must be held every year because this would make every students and lecturers keep in a good relationship. And also, being producers of knowledge made students more comprehend the lectures.

    Suka

  2. One of all my favorite event in ETSP is exhibition. This event has many positive impact for the students especially for ETSP students. I have felt the atmosphere that motivates us to do our best more and more in exhibition. We are not only get the knowledge but we also get an amazing experience. I hope this event can be held every year in English Teaching Study Program. ETSP, you are awesome!

    Suka

  3. This activity is very interesting! Many students from other faculties can see this exhibition, because the exhibition is open to the public. All the students who are involved in this event have high creativity, it’s all seen from the stand that they built up was very interesting and full of many colors. aas well as the performances they performed on stage. Activities like this should be done annually as a means of student creativity

    Suka

  4. Actually, this activity made me confused, because when I was high school, I never did this activity in my school. When I followed this activity, I really enjoyed it. Because in this activity we did not only show our stands, but also showed some works from our college, besides we also can show our talent, and through this activity I could feel chumminess between senior, junior, and even lecturer. That’s what made me never felt bored following this activity.

    Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Blog di WordPress.com.

Atas ↑